Kadis Kominfo sampaikan khutbah Jum’at di Masjid Nur Amal Lipu; bagaimana menjadi Wali Allah.

Buranga Infokom News-Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Buton Utara sekaligus mubaligh, La Nita, S.Pd.,M.M menyampaikan Khutbah Jum’at di Masjid Nur Amal Kelurahan Lipu, Jum’at, 12 Juli 2024.

Dalam Khutbahnya, La Nita menyampaikan pentingnya menjadi wali Allah SWT atau kekasih-kekasih Allah, supaya kita tidak ada rasa takut dan tidak pula bersedih hati dalam menjalankan kehidupan ini.

“Siapa yang menjadi kekasih Allah adalah mereka yang memiliki kesetiaan, kepatuhan dan kecintaan kepada Allah. Para kekasih Allah yaitu mereka yang beriman, dan selalu bertakwa, mereka senantiasa takut akan kemurkaan Allah sepanjang hidup dan setiap waktu mereka”, ungkapnya.

Selanjutnya, mereka yang mengikuti petunjuknya, dan melakukan amal shaleh untuk mendapatkan keridhaan Allah, mereka yang melakukan instrospeksi untuk melakukan kebaikan dalam hidupnya, mereka yang menjaga sholatnya, mereka yang senantiasa membelanjakan hartanya dijalan Allah SWT.

Menjadi kekasih Allah paling tidak ada tiga prasyarat yang harus di penuhi yaitu:

Pertama, adalah kita harus menjadi komunitas Al Qur’an. Artinya Al Qur’an bukan hanya di baca sebatas ibadah ritual tetapi lebih dari itu, ia juga menjadi imam dalam derap langkah sejarah keseharian kita, dipratekkan dalam aksi nyata. Dengan kata lain Al Qur’an menjadi watak kita. Sebagaimana Aisyah ditanya ihwal watak Rasulullah, Aisyah menjawab, “wataknya adalah Al Qur’an.

“Dari proses merefleksikan dan mengatualisasikan Al Qur’an itu maka Al Qur’an menjadikan kita hudan, nur, dan hidayah”, kata La Nita dihadapan jama’ah. Jumat.

Kedua adalah memiliki watak ikhlas dalam beramal. Ikhlas itu dapat dikatakan seseorang yang memiliki bersih hati, tulus perbuatan tanpa pamrih dan pujian manusia. Memiliki keikhlasan maka mereka tidak pernah alpa menunaikan kewajiban yang disyariatkan Allah, berpegang teguh kepada Sunnah Rasul, menjauhkan diri dari hal-hal yang haram dan syubhat, dan senantiasa mencari rezki dari jalan yang benar.

Ketiga adalah Sharih al iman yaitu mengejewantahkan nilai-nilai keimanan. “Seutama-utama hamba adalah mereka yang sharih imannya yang diterjemahkan dalam rupa, mencintai dan membenci sesuatu karena Allah semata”.

Allah meletakkan iman di atas tujuh fundamen yakni kebaikan, kejujuran, keteguhan, kerelaan kepada ketentuan Allah, kesetiaan, pengetahuan, dan kemampuan mengendalikan syahwat yang negatif.

Menjadi kekasih Allah haruslah menjadi orientasi hidup kita. Di sanalah pusaran kebahagiaan dan kesejatian hidup, baik di dunia maupun di akhirat.

Mudah-mudahan setiap kita bisa merengkuhnya. Aamiin, pungkasnya.

(MC Kabupaten Buton Utara Reporter/Redaktur Rajab)



Leave a Reply