Wabup Butur Buka Puasa Bersama Dinas Satpol PP dan Damkar

Buranga Infokom News-Wakil Bupati Buton Utara, Kompol(Purn) Ahali, SH, M.H Buka Puasa Bersama pada Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Buton Utara, Jum’at, 5 April 2024.

Dalam sambutannya, Ahali menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar Satpol PP dan Damkar Kabupaten Buton Utara atas terselenggaranya buka puasa bersama ini sebagai ungkapan rasa syukur atas kelulusan ASN dalam penerimaan PPPK dengan formasi yang banyak tahun 2023.

Melalui momentum bulan Ramadhan ini, kita bangun silaturahmi dan kebersamaan serta terus kita pupuk. Karena kita kuat harus bersatu, beda pendapat itu dinamika tetapi tujuan kita adalah kebersamaan dan persatuan khususnya di lingkungan Satpol PP dan Damkar.

Bulan Ramadhan yang penuh dengan kemuliaan ini, pada akhirnya kita akan memasuki hari raya Idul Fitri yang merupakan momentum untuk saling memaafkan atas kesalahan dan kehilafan dalam perjalanan hidup yang kita jalani selama satu tahun. Kemudian kita memulai lagi lembaran baru bagaimana memupuk kebersamaan dan membangun silaturahmi yang baik.Tetapi apapun masalahnya kembali kepada diri kita masing-masing, bahwa kita bisa menerima kritik, kekurangan orang lain dan kita bisa menerima saran untuk kebaikan kita bersama.

Kepada ASN Satpol PP dan Damkar harus cerdas dalam melakukan terobosan meningkatkan kinerja organisasi. Karena Polisi Pamong Praja ini aturannya jelas dalam Undang-Undang maupun Permendagri yang pengangkatannya diatur khusus dalam Keputusan Bupati maupun Peraturan Daerah.Selain itu tupoksinya juga terkait dengan Undang-Undang lainnya seperti Kepolisian. Pungkasnya.

Sementara itu dalam Tauziah buka puasa bersama, La Nita, S.Pd, M.M menguraikan empat Indikator takwa yang menjadi tujuan puasa Ramdhan yaitu:

Pertama, al-khawf minal Jalīl (rasa takut kepada Allah Yang Maha Agung). Orang bertaqwa semestinya merasa selalu diawasi, kapan pun dan dimanapun. Juga mengakui bahwa selain Allah swt adalah kecil. Jika kita merasa takut pada hal-hal kecil, seperti bencana alam dan lainnya, maka selayaknya kita lebih takut kepada Dzat yang mengatur itu semua; Allah swt. Indikator ini menunjukkan bahwa puasa menghendaki peningkatan keimanan, khususnya prinsip Tauhid.

Kedua, al-‘Amal bi-t-tanzīl (beramal sesuai tuntunan Syari’ah). Disebut bertaqwa jika seseorang itu menjalankan apa yang menjadi perintah Allah swt, dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya. Puasa inilah latihan utama dalam menerapkannya.

Indikator ketiga, ar-Ridhā bil qalīl (ridha dengan yang sedikit). Jiwa manusia menghendaki yang banyak, obsesi tinggi, namun seringkali tidak dibarengi dengan ridha atas ketetapan Allah swt. Dengan puasa, kita diajarkan untuk menerima walaupun sedikit, bersyukur dengan apa yang didapat, serta berkeyakinan penuh bahwa Allah swt telah menciptakan segala sesuai dengan kadarnya.

Indikator terakhir, al-isti’dād liyawmi-r-rahīl (menyiapkan untuk kehidupan akhirat). Ya, disebut bertaqwa jika seseorang itu memberikan prioritas untuk kehidupan yang kekal.

Barangsiapa yang tahu jauhnya perjalanan, maka ia akan bersiap dengan bekal cukup. Akhirat adalah perjalanan spiritual, yang harus kita siapkan dengan sebaiknya untuk mengahadapinya.Tutupnya.

(Mc Kabupaten Buton Utara/ Editor dan fotografer: Rajab)



Leave a Reply